Kamis, 06 Juni 2013

Cara Kaya Warren Buffet

Seringkali kita terinspirasi oleh orang-orang hebat. Betapa kerennya Steve Jobs membangun Apple, Bill Gates membangun Microsoft, Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya, juga Sergey Brin dan larry Page dengan Google-nya.
Satu hal yg biasanya menjadi masalah besar yakni tidak banyak yg bisa mengikuti mereka. Memang, mereka pekerja keras, tapi mereka punya satu kesamaan, mereka adalah penghuni Silicon Valley di Amerika.
Mereka lahir dengan lingkungan yg sudah terkondisikan akan kemajuan teknologi, dimana sejak sangat kecil, baik itu Steve, Bill, Mark, ataupun Sergey dan Larry, mereka terbiasa dengan “teknologi”.

Tak perlu sedih hati apalagi menangis (#lebay :)),ada alternatifnya kok. Pencarian berlabuh kepada Warren Buffett.

“Tidak seperti jutawan teknologi, cara saya mudah dilakukan oleh orang lain.
Tetapi tidak banyak orang yg mau melakukannya”.
- Warren Buffet -


Inilah cara om Warren membangun imperium aset keberlimpahan.

1. Ketekunan

Membaca laporan keuangan perusahaan yang listing di bursa saham.
Umur 19 tahun, Warren Buffet sudah membaca buku Intelligent Investor nya Benjamin Graham.
Ketika menjadi mahasiswa, Warren terkenal sebagai orang yg “tahu segalanya”. Tanyakan perusahaan apapun pada Warren, maka Warren akan bisa menjawab dengan detail kinerja perusahaan, mulai dari prospek, historical record, kesehatan perusahaan, dsb.

2. Filosofi Investasi

Warren adalah seorang yang konservatif.
Dia hampir tidak pernah menjual saham yang sudah dia beli !!!
Kenapa? Karena Warren berinvestasi dengan analisa Fundamental.
Perusahaan yang dia beli adalah perusahaan yang memang benar benar terbaik secara fundamental, dengan harga yang sangat murah, dan menghasilkan pertumbuhan keuntungan melebihi rata rata industri yang lain.

3. Leverage : Daya Ungkit

ini pekerjaan Warren Buffett ketika muda.
Dia setiap hari membaca laporan keuangan perusahaan, menganalisanya, dan mencatat perusahaan mana yang paling bagus dibandingkan yg lainnya.
Selain membaca laporan keuangan, dia juga sambil berbisnis kecil kecilan.
Biasanya, setiap kali dia menemukan ada perusahaan yang lebih bagus secara fundamental, maka dia akan menjual saham di perusahaan lama nya, dan memindahkannya ke perusahaan baru nya.
Warren terus menerus menganalisa perusahaan mana yang memberikan return tinggi. Hal ini terus menerus Warren lakukan, sehingga Warren menjadi orang yg cukup didengar dalam dunia investasi. Orang bertanya pada Warren, ke perusahaan mana mereka harus berinvestasi.
Dari situ, Warren memulai bisnisnya dengan menciptakan Daya Ungkit (Leverage) berupa Partnership.
Saat itu, Warren sangat dikenal dikotanya, dan banyak orang mengatakan, “jika Anda ingin kaya, berinvestasilah bersama Warren Buffett.”
Hal ini yg tidak mudah ditiru oleh investor lain.
Kebanyakan investor menggunakan uang pribadi mereka dalam berinvestasi. Misalnya, seorang pensiunan, yang memutar uangnya di pasar saham. atau seorang anak muda yang menyisihkan gaji perbulan 5 juta untuk diputar di pasar saham.
Sementara Warren menggunakan Partnership sebagai Leverage, yang membuat dia lebih cepat kaya.
Kenapa tidak banyak orang yg mau melakukannya?
Karena tidak mudah mencari orang yg mau menjadi partner kita, terlebih ketika kita tidak memiliki reputasi yg bagus.

Dirangkum dari
http://syauqimujahid.wordpress.com/2012/07/14/kisah-sukses-warren-buffett/